Al kisah pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC membuang sauh di Tanjung Tiram (ujung selatan Pulau Sumatera). Konon VOC mengaku mendapat mandat dari Sultan Banten. Ekspedisi Vander Scuur ini mengawali usaha penjajah Belanda menancapkan kakinya di Lampung.
Usaha tersebut tidak mudah karena perjuangan rakyat Lampung dibawah Radin Intan, Radin Imba Kusuma, dan Radin Intan II melakukan perlawanan yang gigih. Hal ini terbukti baru sekitar 230 tahun kemudian Belanda betul-betul menguasai Lampung dan Sumatera Bagian Selatan yaitu pada tahun 1913. Berbagai cara dilakukan Belanda antara lain dengan politik pecah belah, adu domba, pemberian hadiah-hadiah, tentara sewaan, dan lain-lain.
Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 Lampung menjadi salah satu Keresidenan di bawah Propinsi Sumatera Selatan. Baru pada tanggal 18 Maret 1964 Lampung resmi menjadi Propinsi, dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964.
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Pada permulaan terbentuknya Propinsi Lampung terdiri dari 4 Tingkat II yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Bandar Lampung; dan setelahnya ada terjadi 3 (tiga) kali pemekaran yaitu:
- Tahun 1991, mekar menjadi 5 wilayah Tingkat II
- Tahun 1997, mekar menjadi 7 wilayah Tingkat II
- Tahun 1999, mekar menjadi 10 wilayah Tingkat II
Kesepuluh wilayah Tingkat II tersebut adalah:
1. Kab. Lampung Selatan, 10 kecamatan, 345 desa
2. Kab. Lampung Tengah, 12 kecamatan, 277 desa
3. Kab. Lampung Utara, 8 kecamatan, 203 desa
4. Kab. Lampung Barat, 6 kecamatan, 168 desa
5. Kab. Tanggamus, 11 kecamatan, 313 desa
6. Kab. Tulangbawang, 8 kecamatan, 223 desa
7. Kodya. Bandar Lampung, 9 kecamatan, 84 desa
8. Kab. Way Kanan, 6 Kecamatan, 192 desa
9. Kab. Lampung Timur, 10 Kecamatan, 232 desa
10. Kodya. Metro, 2 Kecamatan, 12 desa
Tiga tingkat II terakhir baru dibentuk tanggal 20 April 1999 dengan dasar hukum UU No.2 Tahun 1999.
Sejak berdirinya Propinsi Lampung tahun 1964 sampai saat ini telah di jabat oleh 6 (enam) Gubernur berturut-turut sebagai berikut:
1. Koesno Danu Upoyo, tahun 1964-1966
2. Hi. Zainal Abidin Pagar Alam, tahun 1966-1972
3. R. Sutiyoso, tahun 1972-1978
4. Yasir Hadibroto, tahun 1978-1988
5. Poedjono Pranyoto, tahun 1988-1998
6. Oemarsono, tahun 1998-Sekarang
Ibukota Propinsi Lampung ialah Bandar Lampung, dengan pelabuhan utama ialah Panjang, dan pelabuhan penyeberangan ke Pulau Jawa yang cukup ramai ialah Bakauheni.
Usaha tersebut tidak mudah karena perjuangan rakyat Lampung dibawah Radin Intan, Radin Imba Kusuma, dan Radin Intan II melakukan perlawanan yang gigih. Hal ini terbukti baru sekitar 230 tahun kemudian Belanda betul-betul menguasai Lampung dan Sumatera Bagian Selatan yaitu pada tahun 1913. Berbagai cara dilakukan Belanda antara lain dengan politik pecah belah, adu domba, pemberian hadiah-hadiah, tentara sewaan, dan lain-lain.
Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 Lampung menjadi salah satu Keresidenan di bawah Propinsi Sumatera Selatan. Baru pada tanggal 18 Maret 1964 Lampung resmi menjadi Propinsi, dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964.
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Pada permulaan terbentuknya Propinsi Lampung terdiri dari 4 Tingkat II yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Bandar Lampung; dan setelahnya ada terjadi 3 (tiga) kali pemekaran yaitu:
- Tahun 1991, mekar menjadi 5 wilayah Tingkat II
- Tahun 1997, mekar menjadi 7 wilayah Tingkat II
- Tahun 1999, mekar menjadi 10 wilayah Tingkat II
Kesepuluh wilayah Tingkat II tersebut adalah:
1. Kab. Lampung Selatan, 10 kecamatan, 345 desa
2. Kab. Lampung Tengah, 12 kecamatan, 277 desa
3. Kab. Lampung Utara, 8 kecamatan, 203 desa
4. Kab. Lampung Barat, 6 kecamatan, 168 desa
5. Kab. Tanggamus, 11 kecamatan, 313 desa
6. Kab. Tulangbawang, 8 kecamatan, 223 desa
7. Kodya. Bandar Lampung, 9 kecamatan, 84 desa
8. Kab. Way Kanan, 6 Kecamatan, 192 desa
9. Kab. Lampung Timur, 10 Kecamatan, 232 desa
10. Kodya. Metro, 2 Kecamatan, 12 desa
Tiga tingkat II terakhir baru dibentuk tanggal 20 April 1999 dengan dasar hukum UU No.2 Tahun 1999.
Sejak berdirinya Propinsi Lampung tahun 1964 sampai saat ini telah di jabat oleh 6 (enam) Gubernur berturut-turut sebagai berikut:
1. Koesno Danu Upoyo, tahun 1964-1966
2. Hi. Zainal Abidin Pagar Alam, tahun 1966-1972
3. R. Sutiyoso, tahun 1972-1978
4. Yasir Hadibroto, tahun 1978-1988
5. Poedjono Pranyoto, tahun 1988-1998
6. Oemarsono, tahun 1998-Sekarang
Ibukota Propinsi Lampung ialah Bandar Lampung, dengan pelabuhan utama ialah Panjang, dan pelabuhan penyeberangan ke Pulau Jawa yang cukup ramai ialah Bakauheni.