Tau gaga sih, ku tinggal di mana???
Aku siswa MAN3 kediri Jatim yang dulu pernah 11 tahun tinggal di salah satu pulau yang besar di Indonesia yaitu pulau Sumatra bagian ujung bawah (kalau dilihat di peta tp..). Nah didekat provinsi Lampung tu ada gunung yang terdiri dari ibu dan anak. Gunungnya tu imut tapi..... dahsyatnya minta ampun deh. mau tahu sejarahnya si gunung (yang menurutku imut kalau dilihat dari kejauhan hehehe...) terus baca aja artikel ku ne dari atas sampai bawah, ok?? and maaf ya teman ne gag buad ndiri tapi ngarang dgan melihat aartikel" di internet,,,,,^_^
Sejarah Letusan Gunung Krakatau
Letusan terdahsyat dari Gunung Krakatau (Krakatoa) terjadi pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Seperti yang saya baca diberbagai sumber, salah satunya d Wikipedia.org, letusan pada 1883 itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York. Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut.
Pasca meletus dan hancurnya Gunung Krakatau pada 1883, baru sejak pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari Kawasan Kaldera Purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya.
Hem imut tapi ngeri ah.... kabarnya ne pulau jawa ma sumatra pecah juga gara-gara si imut ini tapi wallahu'alam bi shoap. Saya nggak membayangkan seandainya si imut meletus kembali. Mari kita do,a sama-sama moga-moga gag meletus lagi....
amien......
Gunung Anak Krakatau (Krakatoa) yang berada berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera, kini sedang meletus. Tercatat hingga 6 November 2010 ini, telah terjadi peningkatan gempa vulkanik mencapai 101 kali. Letusan Gunung Anak Krakatau ini terjadi seiring dengan meletusnya Gunung Merapi. Layaknya sebuah reaksi sesama ‘kolega’ – sebagaimana 21 gunung berapi lainnya di Indonesia yang kini berstatus waspada (Lihat : 22 Volcano in Indonesian). Gunung Krakatau seakan memberikan respon terhadap Merapi yang kini sedang ‘melahirkan.’(hahehe...kayak manusia aja ya??)
Bedanya dengan Letusan yang terjadi di Gunung Merapi, letusan yang kini terjadi pada Gunung Anak Krakatau menurut keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi hanya letusan biasa. Sebuah aktivitas wajar karena memang gunung berapi sudah semestinya melakukan letusan agar tidak terjadi penumpukan didalam. Akibat positifnya, letusan yang dicicil menjadi tidak berbahaya. Disisi lain, akibat dari letusan demi letusan ini, Gunung Anak Krakatau akan menjadi lebih besar dari segi ukuran.
Gunung Anak Krakatau ini merupakan gunung yang tumbuh dari sisa letusan maha dahsyat Gunung Krakatau pada Agustus 1883. Setiap tahun si anak menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi Anak Krakatau mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung ini disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.
Karena letusan yang sekarang merupakan letusan normal dan tidak berpotensi tsunami dan apalagi jauh dari pemukiman penduduk (berbeda dengan Gunung Merapi yang dekat dengan pemukiman), maka baik dari pemerintah Banten dan Lampung mengajak agar masyartakat tidak panik, malah ada ajakan pada masyarakat untuk menontonnnya dari jarak aman, menyaksikan fenomena alam dari letusan Anak Krakatau ini. Pengelola wisata disana berharap letusana kali ini bisa mejadi komoditas wisata yang mampu mengundang wistawan baik lokal maupun internasional. ternyata meskipun membahayakan tapi juga bisa mendatangkan keuntungan loh.....
Pray for Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar
JanGan lupa setelah baca tinggalkan komentar ya,,,
"terimakasi,,,"